Anak kecil yang ditanya mengenai cita-citanya biasanya akan menjawab dengan spontan “Aku ingin jadi dokter!”. Padahal, kebanyakan dari mereka justru takut dengan manusia berjas putih itu kan? Saya sendiri heran, mengapa sejak kecil—tepatnya sejak saya duduk di bangku taman kanak-kanak, saya telah memutuskan untuk menjadi seorang dokter. Orang tua saya tak pernah memaksa saya untuk menjadi dokter. Mereka bahkan tidak pernah menyuruh saya untuk belajar. Mungkin karena saya selalu melakukannya tanpa mereka suruh. Karena saya sadar, gagal tak boleh ada dalam kamus hidup saya untuk bisa menjadi seorang dokter. Namun, dunia setelah lulus SMA ternyata hampir membuat saya putus asa karena kegagalan. Continue reading