BELKAGA; Bulan Eliminasi Kaki Gajah

Sore itu saya tengah berada di Puskesmas. Jam kantor telah usai, namun karena ada pasien rawat inap yang baru saja masuk akhirnya saya kembali ke puskesmas. Hujan masih turun dengan deras dan entah mengapa sore itu Nurul—dokter gigi di puskesmas saya—menemani saya kembali ke puskesmas.

Hujan masih sangat deras ketika kami hendak pulang ke rumah. Setengah berlari, kami menembus guyuran air yang tak menunjukkan tanda-tanda akan reda. “Nurul, awas cacing filariasis!” Saya berteriak memperingatkan Nurul saat kakinya menyentuh kubangan air penuh lumpur. Begitu sampai di rumah saya jadi mengingat-ingat lagi apa yang saya katakan pada Nurul tadi. Ah, filariasis itu kan ditularkan lewat nyamuk. Kenapa juga tadi saya harus heboh mengatakan pada Nurul untuk tidak menginjak becek karena takut cacing? Continue reading