Selamat Ulang Tahun Mama!

sama mama

“Halooo mama sayang… Selamat ulang tahun! Udah sahur? Gak bikin acara buka puasa sebentar di rumah?”

“Siapa yang ulang tahun?”

“Ih, mama yang ulang tahun kan?” saya mulai takut salah melihat tanggal.
“Astaga, mama lupa. Beberapa hari ini mama sibuk terus.”

 

Itulah kutipan percakapan telepon subuh tadi antara saya dan mama. Hari ini beliau tepat berumur empat puluh delapan tahun. Umur yang menurut orang-orang masih tergolong muda jika telah memiliki anak seusia saya. Hehehe… Tapi mama memang orang yang tergolong modis dan awet muda kok! Buktinya banyak teman saya yang berujar demikian. Bahkan saya mengakui bahwa mama memang jauh lebih gaul daripada anak-anak gadisnya.

Karena percakapan telepon di atas, saya jadi teringat beberapa tahun lalu saat mama berada di Makassar. Saya dan adik perempuan saya merencanakan untuk membuat surprise birthday party di rumah. Tengah malam saya mengendap-endap keluar dari rumah untuk mengambil kue yang telah saya pesan beberapa hari sebelumnya. Sejak sore saya telah memarkir mobil agak jauh dari rumah agar tidak terdengar oleh mama ketika saya menyalakan mesinnya di malam hari.

Saat subuh, sebelum mama keluar dari kamarnya, saya dan adik saya telah bersiap di depan kamar dengan kue dan lilin yang siap ditiup. Kami telah membayangkan ekspresi terkejut mama melihat kami yang memberikan kejutan di subuh buta. Namun apa yang terjadi justru di luar dugaan kami. Mama memang kaget, tapi beliau justru mengerutkan kening sambil kemudian tertawa, “Siapa yang ulangtahun?”. Gantian kami yang kaget. “Mama yang ulang tahun kan?” Jawab adik saya dengan nada tak yakin. Seketika otak saya berputar cepat. Astaga, ternyata hari itu masih tanggal enam juni, sedangkan tanggal ulang tahun mama tanggal tujuh juni. Kenapa juga saya dan adik saya bisa sama-sama mengalami disorientasi tanggal?

Karena malu salah melihat tanggal, akhirnya saya hanya bisa ikut tertawa dan memaksa mama meniup lilin, “Biarmi kecepatan sehari ma. Anggap saja hari ini sudah tanggal tujuh.” Tapi mama malah menolak. “Mama ndak mau. Mama belum ulang tahun hari ini. Kalian saja makan kuenya.” Beliau berujar begitu sambil tertawa terbahak tak berhenti. Kesimpulannya, surprise birthday party untuk mama hari itu gagal total. Hahaha…

Sekarang beberapa tahun telah berlalu lagi. Saya hanya bisa mengucapkan selamat dan doa melalui telepon tanpa sempat bertatap muka apalagi bertukar pelukan.

Selamat ulang tahun, Ma.

Terima kasih karena telah melahirkan Kiky ke dunia ini. Terima kasih karena telah membesarkan Kiky hingga Kiky bisa menjadi seperti sekarang ini. Terima kasih karena selalu bersikap keras kepada anak sulungmi ini sehingga ia menjadi pribadi yang mandiri, tak manja dan cengeng. Terima kasih karena telah mengajarkan banyak hal hingga Kiky bisa menjadi anak yang mampu diandalkan oleh keluarga. Terima kasih untuk semua cinta dan kasih yang sudah mama berikan untuk Kiky.

Sehat terus ya, Ma. Semoga Kiky masih bisa terus membahagiakan mama. Menjadi panutan bagi semua anak-anak mama. Menjadi anak yang bisa mama banggakan.. Menjadi anak yang bisa mama andalkan. Meskipun terkadang Kiky merasa beban yang diberikan terlalu berat untuk selalu menjadi seseorang yang sempurna, namun mengingat senyum lebar mama karena bangga melihat Kiky yang sekarang, selalu memberikan kekuatan agar Kiky bisa terus berusaha melakukan yang terbaik.

Sekali lagi, selamat ulang tahun ma. You always be my super mom!

2 thoughts on “Selamat Ulang Tahun Mama!

Leave a Reply