
alm.dr.Dionisius Giri Samodra
Halo, Ndra.
Tepat setahun lalu, adalah pertemuan terakhir kita. Malam sebelum kau berangkat ke Dobo. Menjalankan tugasmu sebagai dokter internsip di sana.
Karena kau mendadak memberitahu bahwa dirimu saat itu sudah di Makassar lagi dan keesokan harinya sudah harus berangkat ke tempat tugas, akhirnya aku nekat naik angkot malam-malam demi bisa bertemu denganmu. Aku sama sekali tak menyangka bahwa itu akan menjadi pertemuan terakhir kita. Aku pikir, setelah masa tugasmu di sana berakhir, kita masih bisa berjumpa. Aku pikir, jika kau mendapatkan masa cuti, kita masih bisa bertatap muka walau sebentar saja saat kau singgah di Makassar dalam perjalanan pulangmu ke Jakarta.
Malam itu kau terlihat lelah dan mengantuk. Bahkan sebenarnya kau mengaku sedang sakit kepala dan sedikit demam. Kau sempat tertidur sebentar di saat kami semua tengah berbincang. Ah, tapi kau kan memang selalu bisa tidur di mana saja. Ruang karaoke yang hiruk pikuk saja bisa membuatmu tertidur pulas.
Semoga saja tidurmu kali ini juga tetap pulas, Ndra. Tidur yang nyaman di alam sana ya. Aku pasti akan selalu mengingatmu. Mengenangmu. Dan berdoa untukmu.
Selamat tidur. :’)
Turut berduka kak. :'(