Hampir semua orang yang berdomisili di Makassar pasti tahu apa itu Pasar Butung atau minimal pernah mendengar namanya meskipun tak tahu di mana lokasinya. Pasar Butung sebagai pusat grosir yang terletak di jalan Sulawesi, tentunya menawarkan berbagai jenis pakaian dengan harga yang sangat terjangkau. Tak heran, banyak warga yang berdatangan dari berbagai pelosok di Sulawesi Selatan hanya untuk berbelanja demi kebutuhan tokonya atau hanya sekadar cuci mata.
Menjelang hari raya seperti ini, Pasar Butung terlihat seperti lautan manusia dengan berbagai macam orang di dalamnya. Hampir semuanya datang dengan tujuan yang sama. Berburu baju lebaran!
Sejak pukul setengah tujuh pagi saya telah bersiap-siap untuk ke Pasar Butung. Pagi itu saya dan beberapa teman berencana untuk berbelanja di sana. Bukan untuk berburu baju lebaran. Kami hanya ingin membeli jilbab yang sama untuk baju seragam di pernikahan teman kami bulan depan. Tapi ngapain juga ke pasar pagi-pagi buta begini? Mungkin kalian menganggap ini lebay, tapi menurut pengalaman seorang teman yang pernah ke Pasar Butung di bulan Ramadan, sebaiknya jangan datang saat siang menjelang, karena bisa dipastikan kau akan membutuhkan bantuan tabung oksigen untuk bernapas saking banyaknya orang di sana yang berebut menghirup oksigen. Hahaha…
Pukul delapan pagi, kami telah sampai di Pasar Butung. Suasana masih lengang dan sepi. Parkiran mobil liar yang selalu jadi rebutan—meski harus membayar sepuluh ribu rupiah—tampak lowong. Bahkan saya masih bisa memarkirkan mobil saya di dalam tempat parkir Pasar Butung yang resmi. Begitu masuk di dalam gedung pasar yang sudah modern itu, langsung saja terasa embusan dingin dari air conditioner. Sangat berbeda jika dibandingkan dengan keadaan Pasar Butung di siang hari. Saking banyaknya orang, baru berdiri di depan pintu masuknya saja sudah sesak napas duluan.
Gedung yang terdiri dari empat lantai dan juga basement itu menawarkan banyak sekali jenis pakaian dan juga barang-barang lainnya. Mulai dari jilbab, baju muslim, gaun pesta, baju renang, tas, sepatu, aksesoris hingga pakaian dalam, semuanya ada. Mau baju model apapun sepertinya bisa ditemukan di sana. Saya dan teman-teman saya mulai berburu jilbab dari basement. Prinsip berbelanja di Pasar Butung adalah, harga yang termurah pasti ada di lantai paling bawah. Namun kita tetap harus pandai-pandai memilih barang yang kita inginkan agar bisa mendapatkan bahan yang bagus dengan harga seminimal mungkin.
Bagi yang baru pertama kali berbelanja di Pasar Butung dan bingung di mana mendapatkan barang yang diinginkan, bisa mengikuti papan petunjuk yang ada di tiap lantai, karena tiap lantai menyediakan jenis baju dan barang yang berbeda. Jangan khawatir akan capek untuk naik-turun tangga, Pasar Butung juga memiliki tangga berjalan (eskalator) di tiap lantainya.
Awalnya, saya dan teman-teman saya hanya berencana membeli jilbab. Namun, demi melihat gamis yang cantik dan juga baju-baju keluaran terbaru yang sedang trendi membuat kami akhirnya khilaf dan malah berbelanja melebihi target dan kehabisan uang di dompet. Sukurlah di sana terdapat ATM dan juga bank untuk kembali mengisi dompet yang kosong. Hehehe… Pasar Butung sepertinya sudah menjadi surga fashion bagi mereka yang suka berburu baju model terbaru dengan harga yang miring.
Jadi, bagi kamu yang ingin berburu baju lebaran dengan dana terbatas, ke Pasar Butung saja! Si Kota Mode di Kota Daeng.
Ayo berburu baju lebarang murah. Hehehe