“Dok, adami antibiotik kita resepkan untuk saya?”
Saya mengerutkan kening sejenak sebelum menjawab pertanyaan dari pasien yang pagi itu datang ke poliklinik tempat saya bekerja. Sebagai informasi tambahan, pasien saya itu datang dengan keluhan meriang dan tak enak badan. Tentu saja saya tak meresepkan antibiotik untuknya.
Duh, saya jadi khawatir dengan masyarakat sekarang. Segala penyakit mereka basmi dengan antibiotik, contohnya Amoxicilin yang dijual bebas di apotek. Padahal, antibiotik itu tidak boleh diminum sembarangan dan harus dengan resep dokter. Alasannya? Tentu saja karena dengan mengkonsumsi antibiotik dengan sembarangan bisa menimbulkan bakteri yang resisten atau kebal terhadap antibiotik. Bingung kenapa bisa demikian? Kamu bisa baca di sini.
Nah, berikut ini adalah beberapa penyakit yang tidak membutuhkan antibiotik.
Demam
Memang, demam merupakan salah satu tanda bahwa sistem imun kita sedang melakukan perlawanan terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Namun, tidak semua benda asing yang diserang oleh sistem kekebalan tubuh kita merupakan bakteri. Bisa saja itu virus, jamur ataupun parasit. Antibiotik sendiri merupakan obat anti bakteri yang dikhususkan untuk melawan bakteri. Jadi jelas jika demam yang disebabkan oleh selain bakteri sama sekali tidak akan mempan jika dilawan dengan antibiotik.
Baca juga
“Antibiotik Itu Bukan Obat Demam!”
Batuk-pilek
Kebanyakan batuk-pilek disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus biasanya dapat sembuh dengan sendirinya atau bahasa kerennya self-limiting disease. Kamu hanya perlu meningkatkan daya tahan tubuhmu dengan beristirahat, banyak minum air putih, dan minum suplemen atau vitamin agar tubuhmu kuat melawan penyebab batuk-pilekmu itu. Atau kamu juga bisa membeli obat untuk meredakan gejala batuk-pilekmu, tapi bukan dengan antibiotik. Antibiotik jelas tidak dibutuhkan. Kecuali ada indikasi bahwa batuk-pilek yang kamu alami ternyata disebabkan oleh bakteri. Untuk lebih pastinya, sebelum mulai mengkonsumsi antibiotik, silahkan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Sakit Kepala
Mengalami sakit kepala dan kemudian minum antibiotik? Duh, itu adalah tindakan yang salah. Sakit kepala memang ada banyak macamnya dan tentu saja berbeda penanganan untuk tiap jenisnya. Jika kamu mengalami sakit kepala yang tidak tertahankan, tindakan pertama yang bisa kamu lakukan adalah meminum obat anti-nyeri yang dijual bebas di apotek, tapi jangan kombinasikan dengan antibiotik. Kamu harus tahu terlebih dahulu apa yang menyebabkan sakit kepala yang kamu alami. Bisa saja itu karena tekanan darah yang tinggi, obatnya yaaaa turunkan tekanan darah. Atau sakit kepalamu disebabkan karena terlalu banyak terpapar dengan panas sinar matahari sehingga pembuluh darah di kepala melebar, obatnya yaaaa tentu saja bukan dengan antibiotik. Sakit kepala karena infeksi bakteri memang bisa saja terjadi, namun untuk lebih amannya, periksakan dirimu ke dokter sebelum mengkonsumsi obat apapun.
Tidak Enak Badan
Tubuh terasa meriang, panas-dingin, tidak nafsu makan? Merasa tidak enak badan? Jangan langsung minum antibiotik! Kemungkinan kamu hanya kelelahan setelah beraktivitas fisik seharian penuh. Istirahat yang cukup untuk mengembalikan kebugaran tubuhmu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Konsumsilah vitamin jika dibutuhkan. Jika rasa tak enak badanmu tetap berlanjut walaupun telah berisitirahat, mungkin saja kamu tengah diserang penyakit yang lain. Dan lagi-lagi, sebagai seorang dokter, saya sarankan untuk selalu memeriksakan diri ke dokter sebelum meminum obat.
Patah Hati
Ups, penyakit ini adalah penyakit yang berbahaya dan jelas tak memerlukan antibiotik. Patah hati karena putus cinta bisa bikin badan jadi meriang, terasa tak enak badan, makan sulit, tidur susah, pikiranpun kalut. Bagi yang ingin menurunkan berat badan dan malas diet, penyakit yang satu ini terbukti ampuh untuk menurunkan berat badan. Hehehe…., Tapi, jangan abaikan penyakit yang satu ini loh! Karena ternyata, patah hati bisa membunuhmu. Duh, kok serem amat yak? Makanya, sebelum kamu merasakan patah hati, ada baiknya kamu latihan biar gak baper. Contohnya, latihan nembak gebetan meskipun tahu bakal ditolak. *eh
Baca juga
“Bukan Iklan Layanan Masyarakat; Patah Hati Membunuhmu”
Intinya, tidak semua penyakit memerlukan antibiotik. Untuk penyakit apapun itu alangkah baiknya segera periksakan ke dokter. Antibiotik itu bukan obat demam. Apalagi cuma untuk mengatasi rasa tak enak badan. Antibiotik adalah obat anti-bakteri yang tentu saja digunakan untuk melawan bakteri. Jika digunakan tak semestinya, bisa-bisa kamu malah mengembangkan jenis bakteri yang kebal terhadap antibiotik. Kalaupun penyakit yang kamu derita membutuhkan antibiotik, jangan semaunya mengganti dosis ataupun menghentikan penggunaan ketika merasa lebih baik. Ikutilah dosis dan cara minum antibiotik yang dianjurkan oleh dokter. Jangan memaksa dokter untuk meresepkan antibiotik ketika tidak dibutuhkan. Dan yang paling penting, jangan asal googling kemudian mendiagnosis diri sendiri lalu membeli obat sembarangan dan meresepkan antibiotik untuk dirimu sendiri atau orang lain ketika merasa tak enak badan. Dengan demikian, kamu telah berperan dalam mencegah dan menanggulangi masalah dunia—resistensi antibiotik. Yuk, jadi pasien yang cerdas!
“Tulisan diikutkan dalam #Tantangan5 #KMKepo kelaskepo.org “
Duh, Dok..
Poin 5. Saya kalau patah hati malah jadi kuat makan. Tak bisa diet jadinya.
Hahah poin ke 5 kak dokkiwa, kebanyakan penyakit diatas malah obatnya lebih baik istirahat, bedrest kann. Tapi malah kebanyakan orang setiap gak enak badan dikit ke apotik minum antibiotik. Trus karena satu kali coba dan sembuh, akhirnya yakin dari antibiotik bisa sembuhin haha. Keren kak! Tulisannya! 🙂
Batuk-pilek:
Self-limiting disease katanya, tapi gak tau time limit-nya berapa lama.
Wah senangnya ketemu dokter yang pro-RUM Ngeblog lagi!!!